Wayang Sebagai Gambaran Kehidupan


Masyarakat Jawa sangat menggemari Wayang, karena bagi masyarakat Jawa Wayang merupakan gambaran ataupun potret kehidupan manusia sehari-hari. Wayang berasal dari kata ayang atau bayang-bayang. Dalam cerita wayang banyak dilukiskan bahwa yang tidak eling lan waspada akan menemui kehancurannya. Hal ini bisa terlihat dari beberapa cuplikan ceritanya.

Dalam episode Ramayana, Kerajaan Alengka dengan Prabu Rahwana sebagai raja, habis ditumpas oleh Sri-Rama. Kerajaan Alengka ditumpas karena Prabu Rahwana menculik istri Sri Rama, yaitu Dewi Sinta.

Dalam episode Arjuna Sosrobahu, Raden Sumantri sang patih yang gagah perkasa harus menemui ajal ketika melawan Rahwono. Ajal ini sesuai dengan “kutukan” yang berasal dari adiknya sendiri, Sukrasana yang mati dibunuh oleh R. Sumantri. Ia dibunuh karena R. Sumantri.

Dalam episode Arjuna Sosrobahu, Raden Sumantri sang patih yang gagah perkasa harus menemui ajal ketika melawan Rahwono. Ajal ini sesuai dengan “kutukan” yang berasal dari adiknya sendiri, Sukrasana yang mati dibunuh oleh R. Sumantri. Ia dibunuh karena R. Sumantri.

Dalam episode Mahabarata, Yudistiro yang dikenal jujur ternyata juga bisa tidak eling dan berani main dadu dengan mempertaruhkan sang istri, keempat orang adiknya serta kerajaan Indraprasta seisinya. Yudistiro kalah main dadu dan sebagai konsekuensi harus dibuang di hutan selama 13 tahun dan ini merupakan awal dari perang Bharatayudha.

Dalam episode Mahabarata, Hastinopura yang dipimpin Prabu Suyudono juga habis ditumpas Pandawa karena ingkar dalam perjanjian. Dalam episode Mahabarata, walaupun pihak pendawa mengalami kemenangan dalam peperangan, tetapi seluruh anak dan istrinya mati terbunuh.

Oleh karena itu sudah saatny akita kembali ke wayang, bukan kebudayaan lain (terutama Barat) untuk mencari perspektif kehidupan.

0 comments:

Copyright © 2009 - guk sueb - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template