Indonesia Bisa Menjadi Tuan Rumah FIFA Piala Dunia 2022 Jika...(2)


indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Hal ini pastinya akan menjadi “tantangan” tersendiri bagi penyelanggara. Tetapi masalah bentang negara kita di khatulistiwa tentunya tidak bisa dianggaps sebagai hambatan, tetapi justru menjadikannya sebagai pelengkap. Artinya ketika Indonesia menjadi tuan rumah, penyelanggara seharusnya melaksanakannya dengan baik, jujur, atau dengan kata lain secara profesional.

Pertanyannya, siapa yang akan menjadi penyelanggara? Jawaban atas pertanyaan itu pastinya tertuju kepada badan otoriter persepakbolaan nasional PSSI. Semua orang tahu tentang PSSI, dan bagaimana prestasinya (baca: kegagalan) badan ini. Sehingga ketika badan ini menjadi panitia hajatan akbar 4 tahunan ini, seluruh masyakat berani bertaruh bahwa yang didapatkan adalah kegagalan (lagi).

Kita tidak perlu menyebutkan satu-persatu kegagalan PSSI dalam me”manage” persepakbolaan kita—nihil prestasi di sepak bola nasional maupun internasional merupakan barometer bagaimana kualitas “yang punya hajat”. Dan kita pun sebagai bangsa yang nasionalis tidak akan mau nasionalis kita terkikis oleh kebijakan (kepentingan) para pengurus PSSI.

Sebagai gambaran bahwa PSSI merupakan sebuah badan otoriter yang langsung dibawahi oleh FIFA (selaku badan otoriter dunia). Sehingga pemerintah tidak bisa ikut campur besar dalam kebijakan PSSI. Namun, yang terjadi saat ini adalah bagaimana PSSI dipenuhi oleh para golongan orang-orang yang berkepintingan demi golongannya sendiri.

Tengok saja ketua umum PSSI, Nurdin Halid, seorang yang terang-terangan tersangkut kasus korupsi kelapa sawit masih dengan mudahnya memberikan “instruksi” kepada anak buahnya tentang agenda PSSI meski dari balik jeruji. Di sisi lain, dia merupakan salah satu caleg kawakan di salah satu parpol besar di negeri ini. Artinya, keberadaannya di badan otoriter ini adalah hanyalah hal yang justru mengancam ekistensi persepakbolaan Indonesia. Itu masih di tingkat atas. Bagaimna di tingkat PSSI di tingkat yang lebih rendah? Bisa dijamin bahwa ada “Nurdin Halid” lain yang nangkring di jabatan tertentu.

Yang harus kita lakukan saat ini bagaimana kita menggunakan SDM kita yang melimpah ruah ini sebagai modal untuk “melahirkan kembali” PSSI kita. Artinya, revolusi pangurus PSSI adalah harga mati (sebenarnya juga berlaku di DPR/MPR di Senayan). Dengan demikian, maka akan ada PSSI yang siap dan benar-benar profesional dalam menjalankan roda persepakbolaan Indodesia, termasuk penyelenggaraan FIFA Piala Dunia. Amin

bagaimana hubungannya Freeport dengan Indonesia menjadi Tuan Rumah FIFA Piala Dunia 2022?
silahkan tunggu pembahasan selanjutnya di “Sosial Politik

0 comments:

Copyright © 2009 - guk sueb - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template